Sampai tahun 2006, kondisi jalan nasional sepanjang 249,246 km berada dalam kondisi baik, 214,314 km dalam kondisi dan semua adalah 26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan provinsi hingga akhir tahun 2006 dengan total panjang 889,01 km jalan dalam kondisi baik untuk 203,670 km, kondisi 380,020 km dan kondisi rusak 305,320 km.
Jalan nasional di wilayah Provinsi Banten saat ini memiliki volume lalu lintas rata-rata 0,7 yang berarti bahwa kelancaran arus lalu lintas terganggu karena aktivitas perdagangan / pasar, pusat perbelanjaan pabrik / industri, sepanjang jalan dan kapasitas yang terbatas jalan karena lebar jalan sekitar 7 meter di jalan nasional di Jakarta Utara (Merak-Tangerang) dan segmen-Batas Ciputat DKI.
Kinerja pelayanan jalan pada jalan provinsi umumnya cukup baik dengan rasio volume lalu lintas dari kapasitas rata-rata 0,4. Kemacetan lalu lintas di daerah umumnya terjadi di pusat pusat-masyarakat.
Ada rencana untuk membangun Jembatan Selat Sunda di Selat Sunda untuk menghubungkan Jawa dan Sumatera.
Stasiun bus di provinsi berfungsi sebagai node transportasi. Ada 4 (empat) stasiun bus utama di Provinsi Banten: Pakupatan Serang, Porisplawad Tangerang, Labuan Pandeglang dan Merak Cilegon
Untuk melayani pergerakan penumpang dan barang dalam provinsi Banten, ada transportasi Transportasi Inter-City publik di provinsi ini masih dilayani oleh kendaraan kecil dan masih terasa dalam tidak beroperasi secara optimal terintegrasi. Ada 63 rute dengan jumlah kendaraan yang melayani sebanyak 3788 Inter-Provinsi di Kota lintas Kab / Kota Tangerang. Adapun lintas-kota Inter di provinsi (AKDP) Serang, Cilegon, Pandeglang dan rute Lebak dilayani dengan jumlah 66 dari 1436 kendaraan. Untuk menjangkau daerah-daerah yang belum tersedia angkutan umum, terdapat beberapa jalur transportasi yang melayani pelopor Cikeusik-Muara Binuangeun-Sp.Bayah-Cikotok-Kurai-Sand Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km. Transportasi dilayani oleh potongan perintis 2 ukuran sedang bus DAMRI (Dept motor Transportasi Republik Indonesia)
Sampai dengan tahun 2005, jalur kereta api sepanjang 305,9 Total mil, hanya 48% adalah jalur rel yang masih beroperasi dengan jumlah rata-rata pergerakan kereta penumpang sekitar 22 kereta / hari dan kereta barang sebanyak 16 kereta / hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut berimplikasi pada kecenderungan penurunan juga pada jumlah penumpang dan angkutan barang. Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Banten sepanjang 305,90 km adalah jalur tunggal 'yang terdiri dari lintas-Merak operasi Tanah Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang 141,6 kilometer dan menyeberangi ada operasi Labuan Rangkasbitung, Saketi-Bayah dan Cigading-Anyer Selatan sepanjang 164,3 km.
Di provinsi Banten, terdapat 6 (lima) pelabuhan yang terdiri dari 3 port adalah Merak, Ciwandan dan Bojonegara, dan 3 (tiga) port yang tidak terdiri dari Harbor Karangantu dibudidayakan, Bojonegara dan Pelabuhan Labuan.
Soekarno-Hatta International Airport nasional adalah bandara utama di Indonesia sebagai pintu masuk barang dan penumpang dari dalam dan luar negeri. Selain itu, ada juga bandara lain seperti Bandara Pondok Cabe dan Bandara Budiarto di Tangerang dan Gorda Bandara di kabupaten Serang. Pondok cabe merupakan bandara untuk kegiatan 'penerbangan umum', Budiarto bandara adalah bandara yang digunakan untuk kegiatan pelatihan penerbangan. Sementara Gorda bandara digunakan sebagai bandara militer.
Jalan nasional di wilayah Provinsi Banten saat ini memiliki volume lalu lintas rata-rata 0,7 yang berarti bahwa kelancaran arus lalu lintas terganggu karena aktivitas perdagangan / pasar, pusat perbelanjaan pabrik / industri, sepanjang jalan dan kapasitas yang terbatas jalan karena lebar jalan sekitar 7 meter di jalan nasional di Jakarta Utara (Merak-Tangerang) dan segmen-Batas Ciputat DKI.
Kinerja pelayanan jalan pada jalan provinsi umumnya cukup baik dengan rasio volume lalu lintas dari kapasitas rata-rata 0,4. Kemacetan lalu lintas di daerah umumnya terjadi di pusat pusat-masyarakat.
Ada rencana untuk membangun Jembatan Selat Sunda di Selat Sunda untuk menghubungkan Jawa dan Sumatera.
Stasiun bus di provinsi berfungsi sebagai node transportasi. Ada 4 (empat) stasiun bus utama di Provinsi Banten: Pakupatan Serang, Porisplawad Tangerang, Labuan Pandeglang dan Merak Cilegon
Untuk melayani pergerakan penumpang dan barang dalam provinsi Banten, ada transportasi Transportasi Inter-City publik di provinsi ini masih dilayani oleh kendaraan kecil dan masih terasa dalam tidak beroperasi secara optimal terintegrasi. Ada 63 rute dengan jumlah kendaraan yang melayani sebanyak 3788 Inter-Provinsi di Kota lintas Kab / Kota Tangerang. Adapun lintas-kota Inter di provinsi (AKDP) Serang, Cilegon, Pandeglang dan rute Lebak dilayani dengan jumlah 66 dari 1436 kendaraan. Untuk menjangkau daerah-daerah yang belum tersedia angkutan umum, terdapat beberapa jalur transportasi yang melayani pelopor Cikeusik-Muara Binuangeun-Sp.Bayah-Cikotok-Kurai-Sand Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km. Transportasi dilayani oleh potongan perintis 2 ukuran sedang bus DAMRI (Dept motor Transportasi Republik Indonesia)
Sampai dengan tahun 2005, jalur kereta api sepanjang 305,9 Total mil, hanya 48% adalah jalur rel yang masih beroperasi dengan jumlah rata-rata pergerakan kereta penumpang sekitar 22 kereta / hari dan kereta barang sebanyak 16 kereta / hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut berimplikasi pada kecenderungan penurunan juga pada jumlah penumpang dan angkutan barang. Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Banten sepanjang 305,90 km adalah jalur tunggal 'yang terdiri dari lintas-Merak operasi Tanah Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang 141,6 kilometer dan menyeberangi ada operasi Labuan Rangkasbitung, Saketi-Bayah dan Cigading-Anyer Selatan sepanjang 164,3 km.
Di provinsi Banten, terdapat 6 (lima) pelabuhan yang terdiri dari 3 port adalah Merak, Ciwandan dan Bojonegara, dan 3 (tiga) port yang tidak terdiri dari Harbor Karangantu dibudidayakan, Bojonegara dan Pelabuhan Labuan.
Soekarno-Hatta International Airport nasional adalah bandara utama di Indonesia sebagai pintu masuk barang dan penumpang dari dalam dan luar negeri. Selain itu, ada juga bandara lain seperti Bandara Pondok Cabe dan Bandara Budiarto di Tangerang dan Gorda Bandara di kabupaten Serang. Pondok cabe merupakan bandara untuk kegiatan 'penerbangan umum', Budiarto bandara adalah bandara yang digunakan untuk kegiatan pelatihan penerbangan. Sementara Gorda bandara digunakan sebagai bandara militer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar